We use cookies and other technologies on this website to enhance your user experience.
By clicking any link on this page you are giving your consent to our Privacy Policy and Cookies Policy.

Giới thiệu về Alam Jin Dan Setan

Cuốn sách về jinn và ác quỷ có thể được sử dụng như một tài liệu tham khảo về ý nghĩa của jinn và ác quỷ

Jin (bahasa arab: جن Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga rahasia itu.

dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Etimologi

Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (ج) dan 'nun' (ن) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."

Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).

Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.

Pandangan mitologi Arab

Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sebagai makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam bentuk patung sesembahan mereka.

Pandangan Islam

Unsur dasar

Tentang asal kejadian jin, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman,

“ "...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27) ”

“ "...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman 55:15) ”

Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adh-Dhahak berkata, bahwa yang dimaksud dengan firman Allah: "Dari nyala api, ialah dari api murni". Yang di maksud dengan api murni adalah tidak dicampur unsur lain, seperti halnya manusia diciptakan dari berbagai unsur tanah.

Mereka juga berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas: "Dari bara api." Riwayat ini ditemukan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dalilnya dari hadits riwayat Aisyah, bahwasanya Rasulullah S.A.W bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."[2]

Wujud fisik

Jin dikatakan memiliki tanduk,[3] berukuran kecil[4] dalam kisah lain dikatakan kecil seperti lalat[5] memiliki sayap.[6]

Menurut ajaran Islam, jin dapat melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak dapat melihat mereka dalam wujud aslinya. Jikalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.

“ "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (Al-A'rof 7:27) ”

Kemudian tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali bila mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai bentuk. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya.[7][8]

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai bentuk seperti di antaranya:

Menjadi seorang lelaki miskin,[9]

Menjadi seorang Syaikh dari Najd,[10]

Berbentuk ular,[11][12]

Berbentuk tikus.[13]

Jin bisa berujud seperti manusia siapapun kecuali sosok Nabi Muhammad,[14][15] mereka dapat mengubah wujud mereka menjadi hewan apapun. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr.

Có gì mới trong phiên bản mới nhất 1.5

Last updated on Nov 6, 2020

Pembaharuan updete diantaranya:
1.Versi updete 6.5
2.Versi sdk 29
3.Penambahan
4.Sejarah Ka'bah
5.Panduan Ibadah Sehari-hari
6.Fikih Ibadah Harian
7.Kisah Orang Saleh
8.Futuhul Buldan
9.Pahala Setelah Kematian

Đang tải bản dịch ...

Thông tin thêm Ứng dụng

Phiên bản mới nhất

Yêu cầu cập nhật Alam Jin Dan Setan 1.5

Được tải lên bởi

Francisco De Cuesta

Yêu cầu Android

Android 2.3.2+

Hiển thị nhiều hơn

Alam Jin Dan Setan Ảnh chụp màn hình

Ngôn ngữ
Đăng ký APKPure
Hãy là người đầu tiên có quyền truy cập vào bản phát hành, tin tức và hướng dẫn sớm của các trò chơi và ứng dụng Android tốt nhất.
Không, cám ơn
Đăng ký
Đăng ký thành công!
Bây giờ bạn đã đăng ký APKPure.
Đăng ký APKPure
Hãy là người đầu tiên có quyền truy cập vào bản phát hành, tin tức và hướng dẫn sớm của các trò chơi và ứng dụng Android tốt nhất.
Không, cám ơn
Đăng ký
Thành công!
Bây giờ bạn đã đăng ký nhận bản tin của chúng tôi.