Use APKPure App
Get Sejarah Gereja Katolik old version APK for Android
Gereja Katolik
Sejarah Gereja Katolik bermula dari pribadi dan ajaran Yesus Kristus (ca. 4 SM – ca. 30 M) yang hidup di wilayah Tetrarki Wangsa Herodes (di kemudian hari menjadi Provinsi Yudea dalam wilayah Kekaisaran Romawi). Menurut ajarannya sendiri, Gereja Katolik adalah kesinambungan dari paguyuban umat Kristen perdana yang didirikan oleh Yesus Kristus, uskup-uskupnya adalah para pengganti rasul-rasul Yesus, dan Uskup Roma (Sri Paus) adalah satu-satunya pengganti Santo Petrus yang–diriwayatkan dalam Alkitab Perjanjian Baru–ditunjuk oleh Yesus menjadi kepala Gereja dan berkarya di kota Roma.Pada akhir abad ke-2, para uskup mulai menyelenggarakan sinode-sinode tingkat regional untuk menuntaskan perkara-perkara ajaran dan kebijakan. Pada abad ke-3, Uskup Roma mulai bertindak sebagai hakim banding bagi perkara-perkara yang tidak dapat dituntaskan oleh uskup-uskup lain.
Agama Kristen menyebar ke seluruh wilayah Kekaisaran Romawi, meskipun dipersekusi karena bertentangan dengan penyembahan berhala yang merupakan agama negara. Pada 313, kesukaran yang dialami Gereja perdana semakin berkurang setelah agama Kristen dilegalkan oleh Kaisar Konstantinus I. Pada 380, Kaisar Teodosius I memaklumkan agama Kristen Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi. Agama Kristen menjadi agama negara hingga runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, dan bertahan sebagai agama negara di wilayah Kekaisaran Romawi Timur hingga jatuhnya kota Konstantinopel. Tujuh Konsili Oikumene yang pertama diselenggarakan pada kurun waktu ketika agama Kristen menjadi agama negara. Menurut sejarawan Gereja, Eusebius dari Kaisarea, selama kurun waktu ini ada lima keuskupan (yurisdiksi dalam Gereja Katolik) utama yang disegani, yakni Roma, Konstantinopel, Antiokhia, Yerusalem, dan Aleksandria. Lima keuskupan utama ini disebut Pentarki.
Sepanjang lima abad selanjutnya, sejarah Gereja Katolik diwarnai bentrok antara umat Kristen dan umat Islam di seantero kawasan Laut Tengah. Pertempuran Poitiers dan Pertempuran Toulouse mampu mempertahankan keberadaan Gereja Katolik di belahan dunia barat, meskipun Roma hancur luluh pada 850, dan Konstantinopel telah terkepung. Pada abad ke-11, renggangnya hubungan antara Gereja Yunani di timur dan Gereja Latin di barat akhirnya bermuara pada Skisma Timur-Barat yang juga turut disebabkan oleh sengketa seputar kewenangan Sri Paus. Perang salib keempat dan penjarahan Konstantinopel oleh bala tentara salib menjadikan perpecahan itu paripurna. Pada abad ke-16, Gereja Katolik menanggapi gerakan Reformasi Protestan dengan melakukan perombakan dan pembaharuan yang dikenal dengan sebutan Kontra Reformasi. Pada abad-abad berikutnya, agama Kristen Katolik menyebar ke seluruh dunia, meskipun mengalami penurunan jumlah pemeluk di Eropa akibat pertumbuhan agama Kristen Protestan dan munculnya sikap skeptis terhadap agama selama dan sesudah Abad Pencerahan. Konsili Vatikan II di era 1960-an menghasilkan perubahan-perubahan terpenting dalam praktik-praktik Gereja Katolik sejak penyelenggaraan Konsili Trento empat abad sebelumnya.
Last updated on Dec 11, 2022
Minor bug fixes and improvements. Install or update to the newest version to check it out!
Diunggah oleh
Abode Abode
Perlu Android versi
Android 5.0+
Kategori
Laporkan
Sejarah Gereja Katolik
3.9 by HistoryofTheWorld
Dec 11, 2022